Powered By Blogger

Minggu, 01 Oktober 2017

WANITA : “Kanker Serviks adalah musuh terbesar kami.”

Mungkin untuk sebagian orang banyak yang belum mengetahui secara detail apa itu kanker serviks. Kanker serviks atau biasa orang mengenalnya sebagai kanker leher rahim merupakan kanker yang ada pada leher rahim wanita. Celakanya, semua wanita dari berbagai usia sangat beresiko terkena atau menderita kanker ini.

Kanker serviks merupakan jenis kanker yang disebabkan oleh virus Human Papilloma (HPV) onkogenik dan menyerang leher rahim wanita. Bahkan data dari WHO menyebutkan bahwa, “Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks tertinggi di dunia.” Hal tersebut diperkuat dengan data dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) yang menyebutkan bahwa, “Tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks yang terjadi di Indonesia.” Bahkan dalam datanya, YKI menyebutkan pengidap kanker pada tahun 2016 mencapai 17,8 juta jiwa dan pada tahun 2017 bertambah menjadi 21,7 juta jiwa. Jumlah yang tidak sedikit untuk sebuah penderita penyakit yang mematikan ini.
Source : google.com

Lantas mengapa Indonesia menjadi sebuah negara dengan pengidap kanker serviks tertinggi didunia ?

Menurut saya, faktor utamanya adalah kurangnya pendidikan tentang pemahaman kanker serviks. Kurangnya pendidikan tentang kanker serviks inilah yang kemudian menjadi perempuan Indonesia menganggap remeh penyakit berbahaya ini. Mungkin memang tidak semuanya meremehkan, tapi sebagian besar meremehkannya. Terutama untuk para perempuan yang hidup didaerah pinggiran atau jauh dari kota besar yang memang tidak mendapat pendidikan tentang kanker serviks. Bahkan perempuan-perempuan yang berada dikota-kota besar terkadang ada juga yang masih meremehkan penyakit bahya bagi wanita ini. Misalnya wanita-wanita karier yang memang sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga melupakan kesehatan dirinya sendiri. Karena kanker serviks sendiri tidak ada gejala apapun diawalnya sehingga menyebabkan seorang wanita merasa dirinya sehat.

Pernyataan saya diatas tersebut diperkuat dengan adanya sumber yang menyebutkan bahwa di Indonesia hanya 5% yang melakukan penapisan kanker serviks, sehingga banyak pasien yang terdeteksi mengidap kanker serviks sudah memasuki stadium lanjut (IIIB keatas). Hal itu disebabkan karena memang kanker ini tidak menimbulkan gejala apapun diawalnya. Penapisan kanker ini bisa dilakukan dengan tes Pap Smear dan juga Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Selain itu vaksin HPV juga perlu diberikan 3 kali dalam jangka waktu 6 bulan.. Sedangkan untuk perawatannya, bisa dilakukan operasi pada penderita stadium awal dan untuk stadium akhir biasanya harus melakukan kemoterapi. YKI menyebutkan, “Setiap harinya di Indonesia, dari 40 wanita yang terdiagnosa kanker serviks, 20 diantaranya meninggal dunia.”

Source : google.com

Disini saya akan menyebutkan beberapa gejala dari Kanker Serviks yang telah dirangkum dari beberapa sumber :

  • Adanya cairan yang keluar dari vagina dengan bau yang aneh hampir seperti keputihan tapi tidak seperti biasanya karena terkadang bisa berwarna merah muda, pucat, coklat, atau mengandung darah
  • Berubahnya siklus menstruasi yang tidak seperti biasanya atau bahkan pendarahan dalam jumlah yang banyak
  • Kesulitan saat buang air kecil karena penyumbatan ginjal
  • Rasa sakit setiap melakukan hubungan seksual
  • Penurunan berat badan yang tidak wajar
  • Nyeri pada tulang
  • Pembengkakan pada salah satu kaki
  • Rasa sakit pada perut bagian bawah serta panggul
  • Rasa nyeri pada punggung atau pinggang yang mungkin disebabkan karena terjadi pembengkakan pada ginjal atau disebut hidronefrosis

Source : google.com

Lantas ciri-ciri wanita yang bagaimanakah yang sangat rentan terkena kanker serviks ?
  • Wanita yang berhubungan seksual di usia kurang dari 20 tahun
  • Wanita perokok
  • Penggunaan pil KB dalam jangka waktu lebih dari 5 tahun
  • Sering barganti pasangan seksual

Lantas bagaimana mencegahnya ??

Tenang, ada kabar baik bagi semua wanita Indonesia. Laboratorium klinik Prodia sangat peduli dengan kita wanita Indonesia. Kita bisa melakukan tes Pap Smear  di Laboratorium Klinik Prodia. Tapi sebagian pasti berpikir mengenai biayanya ? Kabar baik untuk kita, Laboratorium Klinik Prodia menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Jadi kita tidak perlu khawatir mengenai biaya yang harus kita keluarkan.

Selain itu, kabar baiknya lagi kita bisa melakukan deteksi dini Kanker Serviks. Deteksi dini bisa dilakukan mulai dari stadium 0 dan bisa sembuh hingga 100 %. Satu-satunya ya dengan Pap Smear tadi. Pada tahap Pap Smear, lendir contoh serviks akan diambil kemudian diteliti oleh seorang ahli kanker apakah sel-selnya normal atau tidak. Apabila ditemukan dan masih dalam kondisi yang ringan, sel-sel tersebut dapat dibuang sehingga tidak perlu pengobatan lain.

Selain itu, Laboratorium Klinik Prodia juga memberikan pelajaran atau pengetahuan seputar kanker dan tindakan apa yang seharusnya dilakukan oleh penderita. Kita juga bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu. Website Laboratorium Klinik Prodia juga memudahkan kita untuk mengetahui informasi seputar kanker serviks yang bisa kita akses di www.prodia.co.id


MARI BERSAMA KITA LAWAN KANKER SERVIKS !!


Sumber Referensi :

http://www.prodia.co.id/id/Berita/Details/program-deteksi-dini-kanker-serviks-prodia--
http://www.prodia.co.id/id/InfoKesehatan/ArtikelKesehatanDetails/cegah-keganasan-hpv-pada-wanita-dengan-hpv-dn
http://www.prodia.co.id/id/InfoKesehatan/ArtikelKesehatanDetails/kanker-serviks-100-dapat-dicegah
https://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_leher_rahim
https://kumparan.com/frans-pasaribu/11-gejala-kanker-serviks
http://www.alodokter.com/kanker-serviks
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170417154427-255-208106/2013-ada-98-ribu-orang-penderita-kanker-serviks-di-indonesia/
http://www.tribunnews.com/kesehatan/2017/06/12/cegah-kematian-akibat-kanker-serviks-perlu-program-vaksinasi-hpv-secara-nasional