Powered By Blogger

Rabu, 25 November 2015

Mungkin ... KAMI MEMANG (BELUM) BERJODOH


Program Menyapa Negeriku adalah sebuah Program dari Ditjen DIKTI yang memberikan kesempatan bagi warga negara Indonesia yang peduli terhadap pendidikan di Indonesia khususnya di daerah pedalaman.

Saya sangat tertarik dengan program ini. Kapan lagi bisa menjelajah Indonesia dengan membawa misi yang sangat mulia menurut saya dan tentunya gratis. Kemarin waktu mendaftar pun saya memilih daerah Sumba Timur karena saya sangat tertarik dengan keeksotisan yang dimiliki daerah itu. Saya pun meminta beberapa pendapat tentang program ini kepada orang tua serta teman-teman. Lalu saya pun akhirnya mendaftarkan diri. Saya mulai mengisi formulir. Setelah selesai, formulir yang tadinta hanya 1 lembar itu jadi 5 lembar. Karena didalamnya disuruh menuliskan pengalaman, pandangan kita tentang pendidikan di Inonesia, dan lain-lain. Sebenarnya 5 lembar itu masih sangat singkat menurutku.

Ahh ... Saya sangat berharap untuk bisa lolos program ini. Namun Allah berkehendak lain.Kemarin, pada tanggal 21 November 2015 saya membaca pengumuman itu. Seketika itu runtuhlah harapan saya .... rencana-rencana yang sudah saya persiapkan apabila saya bisa lolos seakan akan mulai berpamitan dari pikiran saya. Yaahhh ... sepertinya KAMI MEMANG (BELUM) BERJODOH ...

Kecewa ? Itu sudah pasti. Sedih ? Sangat sedih ... Tapi mau bagaimana lagi ... mungkin Allah punya rencana lebih indah untuk saya dibalik semua ini. Mencoba untuk mengikhlaskan meskipun sedikit berat. Beberapa kawan juga menyarankan untuk mengikhlaskannya saja .... makasih yaa Mas Iki Mazadi, Bu Umi Bu'Dhe Nya Pa'DheAnnisa AwalinnaKhoiriyah Sari buat nasehat-nasehat kalian yang sangat menentramkan hati *eaaa

Yaah mungkin memang bukan hanya saya saja yang kecewa ... dari 47.523 pendaftar hanya 44 orang yang berhasil lolos. Buat kalian yang lolos, selamat yaa ... kalian hebat ! Semoga kalian semua dapat pula mewakili dan mewujudkan harapan-harapan kami semua Bangsa Indonesia .... Selamat bertugas ... Salam hangat untuk saudara-saudara kami disana ....

Mungkin saya memang belum berjodoh dengan program ini. Mungkin saya harus lebih memperbaiki diri. Dan mungkin memang benar kata seorang kawan. saya mending menyelesaikan prioritas utama saya disini terlebih dahulu. Dan tentunya memperbaiki niat. Karena sebenarnya juga masih terlintas niat yang jelek dibenak saya yaitu INGIN SEKALIAN JALAN-JALAN -____-

Semoga di lain waktu ada program serupa. Agar saya memiliki kesempatan untuk menjamah Indonesia 

Selamat berjuang teman-teman .....




PENJUAL KEINDAHAN DIJALAN

Kepada Bapak-Bapak Penjual Bunga Keliling ....

Kemarin, sewaktu dijalan akan menjemput seorang kawan ... aku kembali menjumpai si penjual itu .... ahh lumayaan ... segar sekali melihat dagangan yang dibawanya ... sengaja aku pelankan laju motorku agar tetap bisa berada dibelakangnya ... Karena saya memang sangat menyukai keindahan bunga *inibukankodebiardikasihbunga

Aku menyebutnya sebagai TAMAN BUNGA BERJALAN

Dengan wajah yang letih, beliau terus menarik gerobak bunganya yang kurasa cukup berat itu sambil berharap ada yang membeli dagangannya. Dalam sehari belum tentu ada orang yang mau membeli. Jangankan sehari, satu minggu pun entah ada 5 orang yang membeli atau bahkan tidak ada satu pun ..... Kasihan juga melihatnya. Jika tidak dapat uang hari itu, anak istrinya dirumah makan apa ?
Mungkin harapannya setiap hari hanya ... Semoga ada pembeli ...
Namun begitu, menurut saya bapak-bapak itu sudah bersedekah setiap hari .... Yaah melalui dagangan yang dibawanya, membuat orang lain menjadi senang karena bisa melihat keindahan bunga-bunganya.


Dalam hati, sebenarnya saya ingin membeli. Tapi takut bunganya layu kemudian mati. Mengingat disini saya tidak tinggal dirumah sendiri dan kadang suka pulang kampung sedikit lama jadi takutnya nggak ada yang merawat bunga itu. Daripada saya beli tapi malah nggak bisa merawat lebih baik bunga itu ada pada penjualnya seenggaknya ada yang masih merawatnya biar subur. Selain menjual bunga, beliau juga menjual pupuk.


Tetap sehat ya Pak Bunga .... biar bisa tetap mencari nafkah untuk keluarga dirumah, tetap memberikan keindahan kepada semua orang dan bisa merawat dagangan agar tumbuh subur sehingga banyak orang yang tambah tertarik. Semoga dagangannya laris ... Amin
Terima Kasih sudah memanjakan mata saya dengan keindahan bunga-bungamu Pak Bunga ...


Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi


Dokumen Pribadi

Kamis, 12 November 2015

(BUKAN) MAHASISWA KADALUARSA


Entah apa yang ada dipikiranku hingga menulis ini ...

Entah apa pula perasaan yang aku rasakan ketika menulis ini ...

Untuk sebagian mahasiswa yang memang “belum” lulus namun sudah banyak teman seangkatannya yang udah pada lulus tentu sering sekali mendengar pertanyaan dari entah teman, saudara, adik kelas mungkin, orang tua bahkan atau yang lainnya seperti ini :

“kapan lulus?”

“skripsi udah selesai?”

“kapan wisuda?”

Atau mungkin yang paling menyakitkan adalah seperti ini “

“cieee .... mahasiswa kadaluarsa nih”

“kamu mau jadi mahasiswa bangkotan disini ?”

Mungkin pernyataan dan pertanyaan tadi memang sangat bikin sakit hati. Bayangkan saja, kita sudah pusing mengerjakan skripsi tapi masih ada saja orang yang berkata seperti itu kepada kita.

Bagi sebagian orang sebenarnya menganggap pertanyaan itu adalah hal yang sepele. Tapi, kan tidak semua orang bisa menyepelekan pertanyaan dan pernyataan itu. Bahkan ada orang yang dalam hal ini adalah mahasiswa agak takut jika ada kenalannya yang kebetulan ketemu dijalan atau dikampus menanyakan hal tersebut sehingga mermbuatnya takut bahkan malas untuk pergi kemana-mana.

Saya pribadi juga sebenarnya kurang terlalau nyaman dengan pernyataan ataupun pertanyaan yang seperti itu. Namun saya menganggapnya biasa saja. Karena itulah salah satu sifat manusia. Ketika masih jadi mahasiswa pasti ditanyain, “pacar mana ?” atau “kapan lulus?” Nanti ketika udah lulus ditanyain “kapan kerja?”. Kalau udah kerja pasti ditanyain, “kapan nikah?”. Dan ketika udah nikah pun kembali ada pertanyaan, “kapan nyusul punya momongan?”. Setelah punya anak pun belum berhenti mendapatkan pertanyaan yaitu, “kapan punya cucu ?” hehehe dan yang sebenarnya masih ada pertanyaaan terakhir namun tidak pernah ditanyakan atau lebih tepatnya orang lain tidak berani menanyakan kepada kita yaitu “kapan mati ?” hehe

Saya bukannya menunda kelulusan atau apa. Saya pengen cepet lulus. Saya iri melihat teman-teman yang seangkatan sama saya yang sudah lulus duluan. Lagipula, tuntutan dari orang tua untuk segera lulus juga sering sekali saya dengar ketika saya pulang ke kampung halaman. Saya juga merasa kesihan dan tidak enak hati kepada mereka karena setiap bulan masih saja meminta uang bulanan karena saya yang masih belum lulus ini. Namun apa daya. Tuhan berkehendak lain. Mungkin saya yang terkadang masih malas untuk mengerjakan skripsi atau entah ada alasan yang lain sehingga kelulusan saya sedikit tertunda. Bukan tertunda sih sebenarnya. Toh saya juga angkatan 2011 jadi sebenarnya memang tahun ini jatah saya lulus jika saya menyelesaikan pendidikan selama 4 tahun di universitas. Saya pun berjanji terutama kepada kedua orang tua saya bahwa SAYA AKAN LULUS SECEPATNYA BIAR SEGERA BISA MEMBAHAGIAKAN MEREKA.

Jadi ..... Kembali saya tegaskan .... tidak ada yang namanya MAHASISWA KADALUARSA

Kami mahasiswa yang seharusnya sudah lulus namun belum juga lulus pasti memiliki alasan yang menyebabkan kami belum lulus.