Powered By Blogger

Minggu, 01 Oktober 2017

WANITA : “Kanker Serviks adalah musuh terbesar kami.”

Mungkin untuk sebagian orang banyak yang belum mengetahui secara detail apa itu kanker serviks. Kanker serviks atau biasa orang mengenalnya sebagai kanker leher rahim merupakan kanker yang ada pada leher rahim wanita. Celakanya, semua wanita dari berbagai usia sangat beresiko terkena atau menderita kanker ini.

Kanker serviks merupakan jenis kanker yang disebabkan oleh virus Human Papilloma (HPV) onkogenik dan menyerang leher rahim wanita. Bahkan data dari WHO menyebutkan bahwa, “Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks tertinggi di dunia.” Hal tersebut diperkuat dengan data dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) yang menyebutkan bahwa, “Tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks yang terjadi di Indonesia.” Bahkan dalam datanya, YKI menyebutkan pengidap kanker pada tahun 2016 mencapai 17,8 juta jiwa dan pada tahun 2017 bertambah menjadi 21,7 juta jiwa. Jumlah yang tidak sedikit untuk sebuah penderita penyakit yang mematikan ini.
Source : google.com

Lantas mengapa Indonesia menjadi sebuah negara dengan pengidap kanker serviks tertinggi didunia ?

Menurut saya, faktor utamanya adalah kurangnya pendidikan tentang pemahaman kanker serviks. Kurangnya pendidikan tentang kanker serviks inilah yang kemudian menjadi perempuan Indonesia menganggap remeh penyakit berbahaya ini. Mungkin memang tidak semuanya meremehkan, tapi sebagian besar meremehkannya. Terutama untuk para perempuan yang hidup didaerah pinggiran atau jauh dari kota besar yang memang tidak mendapat pendidikan tentang kanker serviks. Bahkan perempuan-perempuan yang berada dikota-kota besar terkadang ada juga yang masih meremehkan penyakit bahya bagi wanita ini. Misalnya wanita-wanita karier yang memang sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga melupakan kesehatan dirinya sendiri. Karena kanker serviks sendiri tidak ada gejala apapun diawalnya sehingga menyebabkan seorang wanita merasa dirinya sehat.

Pernyataan saya diatas tersebut diperkuat dengan adanya sumber yang menyebutkan bahwa di Indonesia hanya 5% yang melakukan penapisan kanker serviks, sehingga banyak pasien yang terdeteksi mengidap kanker serviks sudah memasuki stadium lanjut (IIIB keatas). Hal itu disebabkan karena memang kanker ini tidak menimbulkan gejala apapun diawalnya. Penapisan kanker ini bisa dilakukan dengan tes Pap Smear dan juga Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Selain itu vaksin HPV juga perlu diberikan 3 kali dalam jangka waktu 6 bulan.. Sedangkan untuk perawatannya, bisa dilakukan operasi pada penderita stadium awal dan untuk stadium akhir biasanya harus melakukan kemoterapi. YKI menyebutkan, “Setiap harinya di Indonesia, dari 40 wanita yang terdiagnosa kanker serviks, 20 diantaranya meninggal dunia.”

Source : google.com

Disini saya akan menyebutkan beberapa gejala dari Kanker Serviks yang telah dirangkum dari beberapa sumber :

  • Adanya cairan yang keluar dari vagina dengan bau yang aneh hampir seperti keputihan tapi tidak seperti biasanya karena terkadang bisa berwarna merah muda, pucat, coklat, atau mengandung darah
  • Berubahnya siklus menstruasi yang tidak seperti biasanya atau bahkan pendarahan dalam jumlah yang banyak
  • Kesulitan saat buang air kecil karena penyumbatan ginjal
  • Rasa sakit setiap melakukan hubungan seksual
  • Penurunan berat badan yang tidak wajar
  • Nyeri pada tulang
  • Pembengkakan pada salah satu kaki
  • Rasa sakit pada perut bagian bawah serta panggul
  • Rasa nyeri pada punggung atau pinggang yang mungkin disebabkan karena terjadi pembengkakan pada ginjal atau disebut hidronefrosis

Source : google.com

Lantas ciri-ciri wanita yang bagaimanakah yang sangat rentan terkena kanker serviks ?
  • Wanita yang berhubungan seksual di usia kurang dari 20 tahun
  • Wanita perokok
  • Penggunaan pil KB dalam jangka waktu lebih dari 5 tahun
  • Sering barganti pasangan seksual

Lantas bagaimana mencegahnya ??

Tenang, ada kabar baik bagi semua wanita Indonesia. Laboratorium klinik Prodia sangat peduli dengan kita wanita Indonesia. Kita bisa melakukan tes Pap Smear  di Laboratorium Klinik Prodia. Tapi sebagian pasti berpikir mengenai biayanya ? Kabar baik untuk kita, Laboratorium Klinik Prodia menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Jadi kita tidak perlu khawatir mengenai biaya yang harus kita keluarkan.

Selain itu, kabar baiknya lagi kita bisa melakukan deteksi dini Kanker Serviks. Deteksi dini bisa dilakukan mulai dari stadium 0 dan bisa sembuh hingga 100 %. Satu-satunya ya dengan Pap Smear tadi. Pada tahap Pap Smear, lendir contoh serviks akan diambil kemudian diteliti oleh seorang ahli kanker apakah sel-selnya normal atau tidak. Apabila ditemukan dan masih dalam kondisi yang ringan, sel-sel tersebut dapat dibuang sehingga tidak perlu pengobatan lain.

Selain itu, Laboratorium Klinik Prodia juga memberikan pelajaran atau pengetahuan seputar kanker dan tindakan apa yang seharusnya dilakukan oleh penderita. Kita juga bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu. Website Laboratorium Klinik Prodia juga memudahkan kita untuk mengetahui informasi seputar kanker serviks yang bisa kita akses di www.prodia.co.id


MARI BERSAMA KITA LAWAN KANKER SERVIKS !!


Sumber Referensi :

http://www.prodia.co.id/id/Berita/Details/program-deteksi-dini-kanker-serviks-prodia--
http://www.prodia.co.id/id/InfoKesehatan/ArtikelKesehatanDetails/cegah-keganasan-hpv-pada-wanita-dengan-hpv-dn
http://www.prodia.co.id/id/InfoKesehatan/ArtikelKesehatanDetails/kanker-serviks-100-dapat-dicegah
https://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_leher_rahim
https://kumparan.com/frans-pasaribu/11-gejala-kanker-serviks
http://www.alodokter.com/kanker-serviks
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170417154427-255-208106/2013-ada-98-ribu-orang-penderita-kanker-serviks-di-indonesia/
http://www.tribunnews.com/kesehatan/2017/06/12/cegah-kematian-akibat-kanker-serviks-perlu-program-vaksinasi-hpv-secara-nasional

Sabtu, 20 Mei 2017

KENIKMATAN DALAM KETIDAK SENGAJAAN

Indonesia adalah salah satu Negara di dunia ini yang mendapatkan sebuah anugrah yang sangat besar dari Tuhan Yang Maha Esa salah satunya berupa tanah yang sangat subur. Ingat lirik lagu ‘Kolam Susu’ yang dibawakan oleh Koes Plus kan ?
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Itu salah satu lagu yang sangat cocok untuk menggambarkan bagaimana suburnya tanah di Indonesia. Hampir segala macam jenis tumbuhan dapat kita temukan di Indonesia. Salah satu yang dapat kita temukan di Indonesia adalah banyaknya tanaman apotek hidup atau kebanyakan orang menyebutnya sebagai tanaman herbal. Banyaknya tanaman herbal inilah kemudian muncul olahan dari tanaman herbal melalui tangan-tangan terampil para leluhur bangsa Indonesia yang kemudian menjadi warisan yang besar bagi bangsa Indonesia. Salah satunya berupa minuman tradisional yang selama ini orang Indonesia mengenalnya dengan nama JAMU.
Di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam minuman tradisional. Terbuat dari berbagai macam tanaman-tanaman herbal. Ada beras kencur, kunyit asam, jahe, temulawak, dan lain sebagainya. Dengan menjunjung resep warisan para leluhur, tanaman-tanaman tersebut kemudian diolah dengan sempurna menjadi minuman yang memiliki khasiat yang luar biasa.
Sesuai dengan perkembangan zaman, banyak tercipta produk-produk minuman herbal yang lebih menarik. Lebih menarik disini artinya adalah baik dalam penyajian rasa, kemasan, kebersihan, kepraktisan, dan lain sebagainya ini lebih ditingkatkan.
Salah satunya dengan adanya minuman herbal dalam kemasan baik serbuk maupun cair. PT. Konimex sebagai produsen minuman juga menciptakan sebuah inovasi terbaru dari minuman tradisional menjadi minuman tradisional dalam kemasan serbuk. PT. Konimex menciptakan brand HERBADRINK untuk inovasi baru minuman tradisional. HERBADRINK sendiri tersedia dalam berbagai varian rasa yang tentunya memiliki manfaatnya sendiri-sendiri. Salah satunya adalah Herbadrink Sari Temulawak. Siapa yang tidak mengenal temulawak. Bahan herbal yang memiliki aroma yang cukup menyengat. Namun dibalik aromanya yang menyengat ada banyak sekali manfaat yang terkandung didalamnya.

Dokumen Pribadi

Pengalaman Pertama dengan Temulawak

Dokumen Pribadi

Waktu itu ketika saya traveling sendirian ke daerah Wisata Dieng Wonosobo. Ternyata ketika itu cuaca tidak bersahabat dengan saya. Dengan mengendarai sepeda motor, saya melaju sendirian menerobos derasnya hujan mulai dari Kota Temanggung hingga Wonosobo. Saya kira hujan waktu itu tidak akan lama. Ternyata prediksi saya salah besar. Bahkan saat saya menaiki daerah puncak Dieng, hujan badai pun masih berlangsung. Namun karena tekad yang sangat kuat dan ingin sekali menikmati meriahnya Dieng Culture Festival pada waktu itu, saya pun tetap melanjutkan perjalanan. Ditengah hujan yang sangat deras itu saya pun akhirnya menyerah. Kali ini bukan menyerah dan kembali pulang. Tapi saya menyerah dengan hawa yang sangat dingin yang menyebabkan tangan saya sangat kaku karena kedinginan. Saya berpikir mungkin itu saatnya saya harus istirahat dan berteduh dari derasnya hujan.
Sekitar 4 KM sebelum tempat berlangsungnya acara di Candi Arjuna Dieng, saya menemukan sebuah warung kecil yang waktu itu memang cukup ramai pembeli. Tidak menunggu waktu lama saya langsung memarkirkan sepeda motor saya didepan warung itu. Dalam keadaan basah kuyup saya langsung mencari tempat duduk dan meminta minuman hangat. Warung itu memang menjual macam-macam minuman dan kebanyakan tentu minuman hangat baik kemasan maupun tradisional (meracik sendiri). Ketika itu saya melihat ada minuman kemasan dengan judul HERBADRINK. Saya memang tidak asing dengan minuman itu. Waktu itu saya memilih rasa jahe. Namun entah kenapa ketika minuman itu datang dan saya mulai menyesapnya sedikit, bukan rasa jahe yang saya rasakan. Jujur saja, waktu itu saya merasa aneh dengan rasa minuman yang saya minum. Ketika saya bertanya dengan iu-ibu penjaga warung itu, ternyata beliau memang salah memberikan minuman. Jadi HERBADRINK yang saya minum itu seharusnya milik orang lain. Saya hanya bisa maklum karena waktu itu warungnya memang sangat ramai sekali. Namun saya tetap melanjutkan minuman yang sudah terlanjur saya minum. Sambil menghabiskan minuman, saya pun bertanya minuman rasa apa ini ? dan ibu itu pun menjawab kalau itu adalah Herbadrink Sari Temulawak. Saya terus kaget. Karena saya selama ini tidak suka dengan temulawak. Mungkin karena aroma dan rasanya yang menrut saya cukup aneh sehingga menyebabkan saya tidak menyukainya. Tapi ketika meminum Herbadrink Sari Temulawak ini semua hal yang tidak saya sukai dari temulawak sepertinya sudah hilang. Aromanya juga tidak terlalu tajam, rasanya yang cukup nikmat, dan manisnya pun cukup.
Belum lama juga saya tahu, kalau ternyata ibu saya dirumah menyediakan Herbadrink salah satunya dengan rasa Sari Temulawak. Mungkin karena kepraktisannya. Karena Herbadrink ini cocok diminum kapanpun. Bias diseduh dengan air hangat dan bahkan enak juga dinikmati dingin.

Dokumen Pribadi
Ternyata, temulawak juga sangat banyak manfaatnya. Manfaat terbesarnya adalah untuk kesehatan hati. Siapa yang tidak ingin hatinya sehat. Ini sehat beneran ya secara medis. Bukan hatinya sehat karena bisa move on dari mantan. Selain itu, temulawak juga bagus untuk menambah nafsu makan. Ini bisa diberikan untuk anak-anak yang susah makan. Pasti anak-anak suka dengan Herbadrink Sari Temulawak karena aromanya yang tidak terlalu menyengat. Pokoknya sangat recommended untuk selalu menyediakan HERBADRINK dirumah. Kemasannya yang praktis juga bisa dibawa kemana saja. Harganya juga sangat ramah dikantong. Pilihan rasanya juga sangat lengkap. Jadi tidak perlu berlama-lama menunggu tukang jamu kalau ingin menikmati minuman herbal. Sedia saja HERBADRINK dirumah.

Sabtu, 12 November 2016

DIENG DAN BOCAH BAJANG : Keunikan yang mempesona dari Negeri Diatas Awan Jawa Tengah

Kau mainkan untukku
Sebuah lagu tentang negeri di awan
Dimana kedamaian menjadi istananya
Dan kini kau bawa aku menuju kesana

Itulah sebuah lagu karya Katon Bagaskara yang sesuai untuk menggambarkan suasana disalah satu daerah dataran tertinggi di Jawa Tengah. Dataran Tinggi Dieng. Siapa yang tidak mengenal dieng. Salah satu tempat tertinggi yang menawarkan keindahan bagi siapapun yang melihatnya.


Dataran tinggi Dieng masuk dalam wilayah Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara. Tapi orang-orang lebih mengenal Dieng berada di Kabupaten Wonosobo dan hal itu memang tidak bisa disalahkan. Apapun itu, entah orang menyebutnya Dieng berada di Wonosobo maupun di Banjarnegara Dieng tetaplah tempat wisata unggulan Jawa Tengah. Sebuah sumber mengatakan bahwa nama Dieng berasal dari Bahasa Kawi. Dieng berasal dari dua kata dalam Bahasa Kawi yaitu “Di” yang berarti tempat atau gunung dan “Hyang” yang berarti Dewa. Gabungan dua kata itulah yang kemudian mengartikan Dieng sebagai tempat berkumpulnya para dewa.

Siapa yang tidak mengenal Dieng ? Mungkin seantero Nusantara mengenal Dieng atau minimal pernah mendengar tentang tempat wisata ini. Keelokannya pun telah menjadi pembicaraan seru bagi para traveler diseluruh dunia. Tempatnya yang berada di daerah dataran tinggi menjadi sebuah kenikmatan tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung. Pemandangan khas dataran tinggi menjadi salah satu keunggulan dari tempat wisata ini.

Namun dibalik keindahan yang disajikan, ada sebuah fenomena yang belum banyak diketahui orang mengenai Dieng. Fenomena ini justru menjadi sebuah keunikan tersendiri bagi pariwisata Dieng. Keunikan ini muncul ditengah kehidupan masyarakat Dataran Tinggi Dieng. Ini adalah suatu fenomena yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah. Fenomena unik yang terjadi di masyarakat Dataran Tinggi Dieng adalah adanya sebagian anak yang berambut gimbal atau biasa disebut Si Bocah Bajang.



Mungkin untuk sebagian orang mengira rambut gimbal mereka bukan rambut asli. Tapi faktanya, itu adalah rambut asli yang akan terus tumbuh mengikuti bertumbuhnya usia mereka. Sebenarnya mereka juga memiliki rambut yang biasa dimiliki oleh manusia pada umumnya. Diantara rambutnya yang biasa ini ada beberapa kumpulan rambut gimbal yang tumbuh. Lantas bagaimana hal itu bisa terjadi ?

Kemunculan rambut gimbal pada seorang anak ini diawali dengan panas tubuh yang cukup tinggi yang terjadi selama beberapa hari. Kemudian suhu tubuh akan kembali normal dengan sendirinya bersamaan dengan munculnya rambut gimbal di kepala Si Bocah Bajang ini. Biasanya awal mula munculnya rambut gimbal ini terjadi pada anak di usia beberapa bulan hingga 3 tahun. Si Bocah Bajang berambut gimbal ini biasa disebut Bocah Gembel. Sebutan itu muncul karena rambut gimbal biasanya identik dengan orang yang jarang mandi, jarang merawat diri, dan lain sebagainya. Namun, Bocah Gembel di Dieng ini adalah anak-anak yang sangat terawat. Hanya saja ketika kita melihat bagian rambutnya memang tidak tertata rapi karena memang tumbuh rambut gimbal yang sulit dirapikan.

Pasti orang mengira Bocah Gembel Dieng ini memiliki garis keturunan khusus yang menyebabkan mereka berambut gimbal. Namun sebenarnya, anak-anak ini tidak memiliki garis keturunan khusus. Siapapun yang memilki garis keturunan Dieng kemungkinan menjadi Bocah berambut gimbal. Menurut masyarakat setempat, anak-anak ini merupakan titipan dari Kyai Kolo Dete. Beberapa sumber mengatakan bahwa Kyai Kolo Dete adalah seorang punggawa di masa Mataram Islam (sekitar abad ke 14). Bersama kedua temannya yaitu Kyai Walid dan Kyai Karim, mereka bertiga ditugaskan oleh Kerajaan Mataram untuk mempersiapkan Pemerintahan didaerah Wonosobo dan sekitarnya. Kyai Walid dan Kyai Karim bertugas di daerah Wonosobo, sementara Kyai Kolo Dete bertugas di Dataran Tinggi Dieng. Pada waktu itu, untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Dieng akan ditandai dengan keberadaan anak-anak berambut gimbal. Kemudian sejak saat itu muncullah ank-anak berambut gimbal di Dieng. Semakin banyak anak-anak berambut gimbal maka akan semakin tinggi tingkat kesejahteraan masyarakat Dieng.

Pasti banyak orang bertanya-tanya, apa rambut gimbal itu bisa hilang ? Lantas bagaimana menghilangkannya ?


Rambut gimbal ini tidak akan hilang sebelum dipotong. Rambut gimbal ini akan tumbuh semakin lebat seiring waktu. Untuk memotong rambut gimbal ini juga tidak bisa sembarangan. Ada ritual-ritual khusus (ruwatan) yang harus dilakukan. Ruwatan ini juga harus berdasarkan kemauan dari Anak Gimbal itu sendiri. Ketika anak itu sudah meminta untuk dipotong rambut gimbalnya maka ruwatan baru bisa dilakukan.

Sebelum prosesi ruwatan ini biasanya Si Bocah Bajang ini meminta sesuatu yang diinginkan. Uniknya, permintaan ini harus dikabulkan oleh orang tua Si Bocah Bajang. Jika tidak dikabulkan maka ruwatan tidak bisa dilakukan. Biasanya permintaan dari anak-anak ini bukan permintaan yang aneh-aneh. Seperti lazimnya permintaan anak-anak kecil kebanyakan dari mereka meminta mainan, sepeda, atau hewan peliharaan.

Rangkaian Prosesi Ruwatan
Ritual ini diawali dengan Ritual Jamasan atau orang mengenalnya dengan ritual pencucian menggunakan air suci. Kemudian prosesi pemotongan rambut gimbal dan selanjutnya pelarungan rambut gimbal di salah satu telaga di Dataran Tinggi Dieng. Ketika semua prosesi ini telah dilalui, maka rambut gimbal yang tumbuh pada Bocah Bajang ini tidak akan tumbuh lagi. Namun prosesi-prosesi ini memang membutuhkan banyak biaya. Maka oleh Pemerintah setempat diadakan prosesi pemotongan secara massal yang setiap tahunnya menjadi agenda di Dataran Tinggi Dieng yang dikenal dengan event "DIENG CULTURE FESTIVAL" dengan acara puncaknya yaitu Prosesi Pemotongan Rambut Bocah Gimbal.

Lantas bagaimana kondisi fisik dari Bocah Gimbal itu ?

Tidak berbeda dengan anak-anak yang lain, anak-anak berambut gimbal juga memiliki fisik yang sama. Mereka juga suka bermain dengan anak-anak yang lain. Perbedaannya hanya mereka lebih istimewa karena rambutnya yang gimbal. Namun untuk anak-anak berambut gimbal ini cenderung lebih aktif dibanding anak-anak lain. Ada pula yang menyebutkan bahwa pada saat-saat tertentu emosi dari ana-anak gimbal ini bisa menjadi tidak terkendali. Namun hal tersebut akan berkurang atau bahklan hilang ketika rambut gimbalnya sudah dipotong.


Itulah sedikit cerita dari Dataran Tinggi Dieng. Cerita tentang Si Bocah Bajang yang menjadi suatu keunikan untuk Dieng dengan rambut gimbalnya.

Kamis, 10 November 2016

KOTA LAMA SEMARANG KEMBALI MEMPERCANTIK DIRI

Semarang Kota Lunpia. Semarang Kota Atlas.

Dok. Pribadi
Semarang telah dinobatkan sebagai gerbang masuk wisata Jawa Tengah karena infrastuktur yang bisa dikatakan cukup memadai. Sarana transportasi baik darat, laut, dan udara juga cukup lengkap tersedia di Kota dengan sebutan Kota Lunpia ini. ini menjadi sebuah kesempatan besar bagi pemerintah setempat untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh daerah. Salah satunya adalah perkembangan dalam sektor pariwisata. Dewasa ini, pariwisata memang sedang menjadi sebuah trending topic dalam setiap Negara. Pemerintah dari berbagai Negara tersebut saling berlomba-lomba untuk meningkatkan atau mengembangkan pariwisata yang diyakini memiliki potensi yang tinggi di Negaranya. Hal tersebut dilakukan karena mengingat manfaat-manfaat yang dapat diambil dari pengembangan sektor pariwisata. Dengan mengusung tagline “JATENG GAYENG”, pariwisata Jawa Tengah khusunya Semarang diharapkan mampu bersaing dengan pariwisata lain baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Ketika berkunjung ke Ibukota Jawa Tengah ini, justru para wisatawan lebih banyak menghabiskan waktu di pusat Kota Semarang yakni di Kawasan Simpang Lima Semarang. Seperti sudah menjadi suatu perbincangan yang menarik bagi semua orang tentang Kawasan Simpang Lima Semarang sebagai tempat tujuan wisata. Namun ironisnya, di Simpang Lima ini bahkan tidak ada tempat wisata satu pun selain pusat perbelanjaan dan gedung-gedung bertingkat yang berlomba-lomba membangun bangunannya semakin tinggi hingga menjangkau awan. Memang semua orang pun tahu jika Kawasan Simpang Lima merupakan pusatnya Kota Semarang karena selain disana banyak tempat-tempat penginapan, disana juga banyak pula kantor-kantor Pemerintahan. Itu yang kemudian menjadikan Simpang Lima sebagai tujuan utama para wisatawan ketika berkunjung ke Semarang. Namun sebenarnya, pada zaman Belanda masih menguasai Indonesia pusat Kota Semarang adalah Kawasan Kota Lama Semarang. Untuk sebagian orang tentu belum banyak yang mengenal Kawasan Kota Lama Semarang.

SUDUT KOTA LAMA SEMARANG
Dok. Pribadi
Kawasan Kota Lama Semarang merupakan sebuah kawasan peninggalan sejarah di Kota Semarang. Bangunan-bangunan otentik bergaya kolonial masih dapat kita temui di kawasan ini. Ikon Gereja Blendhuk yang terkenal juga menghiasi pusat Kawasan Kota Lama Semarang. Namun sayang, Kawasan Kota Lama Semarang ini belum banyak diketahui orang. Masih banyak hal-hal yang masih harus diperbaiki dari kawasan yang disebut sebagai “LITTLE NETHERLAND” ini.

PETA KOTA LAMA SEMARANG
Source : Seputar Semarang
Beberapa waktu lalu pada sekitar tahun 2014 bersama dengan teman-teman kuliah, saya memiliki kesempatan untuk melakukan sebuah penelitian kecil pada mata kuliah Manajemen Perkotaan. Kami melakukan penelitian di Kawasan Kota Lama Semarang. Dalam penelitian tersebut, kami melihat secara langsung bagaimana keadaan Kota Lama Semarang. Ketika itu saya melihat masih sangat banyak pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Pemerintah setempat. Banyak masalah yang dapat disimpulkan ketika mengunjungi Kawasan Kota Lama Semarang. Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut :
  • Banyak bangunan yang mangkrak yang kemudian digunakan oleh orang-orang yang kurang baik. Misalnya, ketika melewati sudut-sudut yang cukup sepi di Kawasan Kota Lama kami menemukan ada sekumpulan orang yang melakukan sabung ayam, judi, dan lain sebagainya. Selain itu, dibeberapa sudut sepi itu juga terlihat para gelandangan yang kemungkinan besar kalau malam tempat itu (bangunan kosong) dijadikan mereka sebagai tempat tinggal.
  • Masih banyaknya kawasan kumuh disekitar Kota Lama Semarang. Mungkin karena banyaknya bangunan yang mangkrak dan kurang tertatanya kawasan ini, maka terlihat seperti kawasan yang kumuh.
  • Banjir rob. Ini memang menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kota Semarang. Banyak orang melihat bahwa seakan-akan banjir rob ini memang sudah biasa terjadi di Semarang dan tidak bisa ditanggulangi.
  • Tidak adanya tempat tujuan wisata di Kawasan Kota Lama Semarang. Ketika itu memang tidak ada satu spot khusus yang bisa dijadikan tempat wisata di kawasan ini selain Gereja Blendhuk dan Taman Sri Gunting.

Tentu masalah-masalah lain masih banyak yang dapat kita temukan di Kawasan Kota Lama Semarang. Kawasan Kota Lama Semarang ini juga bukan salah satu tempat yang strategis untuk berwisata. Perumpamaannya seperti ini, jika kita berkeliling dengan kendaraan di Kawasan Kota Lama Semarang kurang dari 30 menit, kita sudah selesai mengelilingi Kawasan Kota Lama Semarang. Hal itu terjadi karena memang tidak ada tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi. Ini yang seharusnya kemudian menjadi pekerjaan bagi Pemerintah setempat untuk bagaimana caranya agar para pengunjung dapat betah berlama-lama berada di Semarang khususnya untuk menikmati keunikan Kawasan Kota Lama Semarang.

Kabar baiknya, Pemerintah setempat seperti mendengar dan menanggapi secara serius keluhan-keluhan dari masyarakat tentang perkembangan Kawasan Kota Lama Semarang. Belum lama ini, Kawasan Kota Lama Semarang sudah mulai berbenah. Perlahan-lahan pemerintah mulai menata kembali “LITTLE NETHERLAND” ini. Di kawasan ini juga mulai bermunculan tempat-tempat tujuan wisata baru yang dapat dikunjungi. Tempat-tempat ini menggunakan gedung yang sebelumnya memang tidak terpakai yang kemudian di rombak tanpa menghilangkan bentuk aslinya yaitu gaya kolonial.


Beberapa tempat wisata baru tersebut adalah sebagai berikut :

3D TRICK ART MUSEUM
3D TRICK ART MUSEUM SEMARANG
Source : HelloSemarang.com
Ini merupakan destinasi wisata baru di Kawasan Kota Lama Semarang. Ditempat ini para wisatawan dapat berfoto dengan obyek foto yang dapat menhasilkan gambar tiga dimensi. 3D Trick Art Museum ini berjarak sekitar 50 meter dari Gereja Blendhuk.

SEMARANG ART GALLERY

SEMARANG ART GALLERY
Dok. Pribadi
Semarang Art Gallery juga merupakan destinasi yang baru dikenal di Kawasan Kota Lama Semarang. Satu galeri seni yang memamerkan karya-karya para seniman. Galeri ini juga menggunakan gedung bekas jaman kolonial. Dahulunya bangunan ini adalah sebuah kantor perusahaan asuransi di Indonesia yang bernama “De Indische Lioyd”. Setelah dibersihkan dan diatur sedemikian rupa tanpa menghilangkan unrur kolonial, gedung kuno ini kemudian di sulap menjadi galeri seni yang sangat berkelas.

WISATA KULINER DENGAN BANGUNAN KHAS KOLONIAL

SPIEGEL CAFE
Dok. Pribadi
Belum lama ini muncul cafe-cafe baru di Kawasan Kota Lama Semarang. Cafe-cafe ini juga menggunakan gedung-gedung lama yang tidak terpakai di Kota Lama Semarang yang kemudian diubah konsepnya sesuai dengan konsep cafe tersebut. Namun meskipun telah diubah konsepnya menjadi sebuah cafe, nuansa kolonial masih dapat dirasakan ketika singgah di cafe-cafe ini. Cafe-cafe tersebut diantaranya adalah Spiegel, Retro Cafe, Tekodeko, Ikan Bakar Cianjur, dan lain sebagainya.

WISATA BELANJA DI PASAR KLITIKAN KOTA LAMA SEMARANG

PASAR KLITIKAN KOTA LAMA SEMARANG
Dok. Pribadi
Untuk lebih menonjolkan kesan kuno yang unik. Pemerintah Kota Semarang juga menyediakan area yang digunakan untuk para pecinta barang-barang kuno untuk meyalurkan hobinya. Pasar Klitikan Kota Lama Semarang juga termasuk tempat baru di Kota Lama. Disini kita bisa menemukan barang-barang kuno yang cukup lengkap. Bahkan mata uang kuno pun dijual disini.

Itulah sedikit dari banyak hal yang sedang dilakukan Pemerintah Kota Semarang untuk mengembangkan pariwisata di Kawasan Kota Lama Semarang. Namun dari berbagai banyak hal yang dilakukan itu, ada satu hal kecil yang cukup penting yaitu Promosi Pariwisata. Pemerintah Kota Semarang dalam melakukan promosi Kawasan Kota Lama Semarang memang sangat pandai. Promosi ini dilakukan dengan cara mengadakan event-event kesenian yang diadakan di Kota Lama Semarang. Sekarang ini sedang berlangsung Pameran “Bienalle Jateng 2016” yang diadakan di Kota Lama Semarang. Ini merupakan Pemeran seni rupa besar yang pertama kali diadakan di Kota Lama Semarang. Dengan adanya event-event yang digelar di Kawasan Kota Lama ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung di Kawasan Kota Lama Semarang.

Mengembangkan Kawasan Kota Lama Semarang ini juga harus memperhatikan banyak hal. Banyak hal yang masih harus diperbaiki untuk menjadikan Kawasan Kota Lama Semarang menjadi sebuah destinasi wisata unggulan. Menurut Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya, ada Konsep 3A yang harus diperhatikan dalam perkembangan pariwisata yaitu Akses, Amenitas, dan Atraksi. Itulah pokok untuk mengembangkan pariwisata. Naumun yang paling utama adalah akses. Bagaimana caranya agar para wisatawan memiliki kemudahan untuk berkunjung ke Kawasan Kota Lama Semarang. Dalam akses ini juga yang perlu diperhatikan adalah Petunjuk arah, area parkir yang memadai dan aman, dan lain sebagainya. Selain itu, tempat-tempat umum juga harus diperhatikan seperti toilet umum, ruang terbuka hijau, dan lain sebagainya.

Sampai tahap ini kita harus bangga dengan kinerja Pemerintah Kota Semarang dalam menghidupkan kembali Kawasan Kota Lama Semarang. Kita sebagai masyarakat juga harus ikut membantu menjaga dan mempromosikan Kawasan Kota Lama Semarang.

Majulah Pariwisata Indonesia. Pesona Indonesia. Jateng Gayeng.

GEREJA BLENDHUK
Dok. Pribadi

Kamis, 27 Oktober 2016

KAWIN LARI, SEBUAH KESOPANAN DALAM ADAT SUKU SASAK DI LOMBOK

Kawin Lari ?

Mungkin untuk banyak orang khususnya Orang Indonesia apabila mendengar istilah kawin lari adalah sesuatu yang sangat memalukan. Mengapa memalukan ? Yaa ... mungkin hal itu dianggap sebagai sebuah aib. Namun itu berlaku di Lombok khususnya masyarakat Suku Sasak. Kawin lari biasa terjadi pada masyarakat Suku Sasak dan bahkan hal itu dianggap sopan. Kawin lari disana biasa disebut dengan ‘Merari’.

Motif Kain Khas Lombok

Motif Kain Khas Lombok
Beberapa waktu lalu ketika berkesempatan melihat keindahan Lombok, mampirlah kami di satu pusat kerajinan kain tenun khas Lombok. Tepatnya didaerah Sukarara. Ditempat ini kami bisa belejar menenun kain khas Lombok yang indah itu. Kami para wanita pun langsung semangat belajar menggunakan alat tenun manual disana. Meskipun cuma sebentar karena nggak kuat harus duduk lama dan memang sedikit ribet, tapi saya sudah tau sedikit tekniknya. Pantas kain khas Lombok ini mahal harganya, karena membuatnya juga membutuhkan ketelitian dan sangat tidak mudah. Sebenarnya ada hal yang membuat kami khususnya saya, sangat semangat belajar menenenun. Katanya, seorang gadis apabila sudah pandai membuat kain tenun (menenun) berarti dia sudah siap atau sudah bisa dibawa lari. Inilah yang kemudian membuat saya tertarik untuk belajar singkat membuat kain tenun khas Lombok yang indah itu. Siapa tahu ketika sudah pandai menenun, ada yang mengajak lari saya .... hehehe

Alat Tenun Khas Lombok
Oke kembali ke kawin lari khas Lombok ...

Kawin lari di Lombok adalah sebuah tradisi khususnya Suku Sasak. Tradisi ini diibaratkan seperti mencuri. Yaa ... mencuri seorang gadis untuk dinikahi. Mencuri untuk menikahi dikatakan lebih keren dibandingkan meminta kepada orang tua si gadis. Tapi “mencuri” disini tidak asal mencuri. Ada aturan yang berlaku. Aturannya, Sang gadis tidak boleh dibawa langsung kerumah Sang Lelaki. Namun ahrus dititipkan dirumah kerabat Sang Lelaki. Nah setelah menginap sehari, pihak kerabat laki-laki ini kemudian mengirim utusan ke pihak keluarga sang gadis. Utusan ini tugasnya memberitahukan kepada keluarga sang gadis bahwa anak gadisnya telah dicuri dan sedang berada di suatu tempat. Tapi tempat itu dirahasiakan dan tidak boleh ketahuan keluarga sang gadis.

Pemberitahuan itu dalam istilah bahasa Suku Sasak disebut ‘Nyelabar’. Pada saat nyelabar ini terdiri dari satu rombongan yang berisi lebih dari 5 orang dari kerabat pihak laki-laki tanpa didampingi orang tua pihak laki-laki dan semua harus mengenakan pakaian adat. Sebelum datang kekeluargan pihak perempuan, rombongan ini harus terlebih dahulu meminta ijin kepada tetua adat setempat. Istilahnya untuk meminta ijin serta penghormatan kepada tetua adat.
Ketika rombongan pihak laki-laki sampai kerumah pihak gadis pun tidak diperkenankan masuk kedalam rumah. Mereka duduk bersila dihalaman. Salah utusan yang ditunjuk sebagai juru bicara akan menyampaikan pemberitahuan itu. Selain prosesi ‘Nyelabar’, kedua pihak juga harus melangsungkan prosesi adat yang dikenal dengan istilah ‘Mesejati’ dan ‘Mbait Wali’. Upacara-upacara itu dilakukan sebagai proses permintaan ijin pernikahan dari pihak keluarga laki-laki ke pihak keluarga perempuan.

Jadi jangan heran bila pernikahan Suku Sasak ini berlangsung hingga beberapa hari. Untuk prosesi Nyelabar, Mesejati, dan Mbait Wali saja sudah menghabiskan waktu selama tiga hari. Untuk prosesi ‘Mbait Wali’ ini adalah prosesi dimana pihak laki-laki dan pihak perempuan membicarakan uang jaminan atau biasa disebut ‘Pisuka’ serta mahar.

Setelah selesai beberapa prosesi adat tersebut, barulah dilangsungkan ijab qabul. Oh ya ... ketika masa penculikan atau pelarian, kedua pasangan tidak boleh melakukan perbuatan yang tercela. Setelah ijab qabul, masih ada satu prosesi adat terakhir yang harus dilakukan yaitu ‘Nyongkolan’. Prosesi ini kedua mempelai diiring ke rumah orang tua mempelai perempuan. Setelah itu kedua mempelai akan menempati sebuah rumah kecil yang biasanya disebut dengan ‘Bale Kodong’.

Bale Kodong ini merupakan tempat tinggal sementara kedua mempelai hingga mereka sanggup untuk membuat rumah sendiri. Biasanya Bale Kodong ini digunakan untuk berbulan madu.

Sebenarnya adanya tradisi Kawin Lari di Suku Sasak juga mempengaruhi bentuk dari rumah adat Suku Sasak. Rumah adat Suku Sasak dibentuk menjadi dua ruangan menjadi ruangan luar dan dalam. Uniknya rumah ini tanpa jendela. Jadi hanya ada satu pintu untuk akses keluar-masuk. Untuk ruangan dalam biasanya digunakan untuk anak perempuan yang satu ruangan dengan dapur. Sedangkan untuk bagian luar untuk orang tua dan ank laki-laki. Mungkin dengan pengaturan yang seperti itu dimaksudkan agar anak perempuan tidak mudah dilarikan.


Bagaimana ? unik sekali ya tradisi khas Suku Sasak ini. Inilah keindahan Indonesia. Jika ingin tahu keunikannya, silahkan berkunjung di Desa Sade, Lombok.







Senin, 24 Oktober 2016

KETIKA INDONESIAN SOUTH SEA PEARL TAK SEINDAH KILAUNYA DI INDONESIA

Mutiara ... siapa yang tak mengenalnya ? dan siapa yang tidak terpukau oleh keindahan kilaunya ....

Indonesia adalah cuilan surga yang ada di bumi dengan anugrah yang luar biasa. Indonesia merupakan sebuah Negara kepulauan yang mempunyai belasan ribu pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Indonesia dikelilingi oleh wilayah perairan yang sangat luas. Karena luasnya wilayah perairan Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia memiliki potensi yang melimpah. Salah satu potensi besar dari perairan Indonesia adalah mutiara. Keindahan mutiara Indonesia telah menjadi perbincangan yang menarik di pasar internasional. Mutiara Indonesia merupakan jenis Mutiara Laut Selatan (South Sea Pearl) yang terkenal sebagai mutiara yang berada pada puncak kesempurnaan mutiara didunia.

Source : Youtube

Mutiara Laut Selatan (South Sea Pearl) adalah sebuah kesempurnaan mutiara. Semua julukan ada pada mutiara laut selatan ini. Mulai dari mutiara termegah, mutiara terbesar, terindah, dan juga termahal. Ada dua genus kerang mutiara yang dapat menghasilkan Mutiara Laut Selatan, yaitu genus kerang mutiara bibir hitam (Pinctada Margaritifera) dan genus kerang mutiara bibir perak/emas (Pinctada Maxima). Selain ukuran lebar cangkang genus kerang mutiara serta perbedaan warna mutiara yang dihasilkan, tidak banyak perbedaan antara kedua genus kerang tersebut. Untuk Indonesia sendiri, Mutiara Laut Selatan dihasilkan dari genus kerang mutiara Pinctada Maxima. Untuk ciri-ciri dari Pinctada Maxima ini selain ukuran cangkang yang sangat lebar yaitu bisa mencapai sekitar 30 cm, kerang ini hanya mengandung 1 butir mutiara dalam satu indukan kerang. Hal itu terbukti dengan mahalnya harga mutiara ini.
Source : Fanpage Indonesian Pearl Festival 2016

Source : Materi Blog Competition ISSP

Beberapa waktu lalu ketika berkunjung ke Nusa Tenggara Barat, dimana NTB merupakan daerah yang termasuk penghasil ISSP yang paling tinggi di Indonesia. Ada sekitar 18 perusahaan mutiara disana. Ketika disana, memang banyak sekali penjual mutiara. Dimulai dari mutiara yang kelas tinggi hingga yang paling rendah. Ada mutiara air laut dan mutiara air tawar. Dengan berkembangnya pariwisata di NTB pada saat ini, nilai mutiara juga mulai ikut berkembang. Hal tersebut dikarenakan wisata edukasi tentang kerang mutiara juga menjadi agenda pariwisata bagi wisatawan yang berkunjung di NTB. Ini tentu menjadi sebuah kesempatan untuk mengenalkan lebih jauh tentang ISSP kepada para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Source : Materi Blog Competition ISSP


Untuk Indonesia, ada beberapa permasalahan tentang mutiara yang indah ini. Permasalahan yang besar adalah kurangnya rasa kepemilikan yang kuat dari orang-orang Indonesia terhadap “Indonesian South Sea Pearl”. Selain itu, Indonesian South Sea Pearl banyak diakui oleh Negara lain. Hal tersebut karena tidak adanya sertifikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Selain itu, masalah terbesarnya juga karena adanya global warming sehingga mempengaruhi kualitas dari ISSP.

Pada sebuah laman berita, ada yang mengatakan bahwa “mutiara yang diperdagangkan didalam negeri merupakan mutiara jenis Chinese Fresh Water Pearl atau mutiara air tawar yang ilegal yang kualitasnya jauh dari kualitas mutiara Indonesia”. Hal itu memang dapat dilihat dari ciri-ciri mutiara jenis itu adalah induk kerang bisa menghasilkan 40 butir mutiara dalam ukuran cangkang kerang yang tidak terlalu besar. Jadi, apabila dilihat dari kualitasnya tentu harganya juga lebih murah dibandingkan dengan ISSP. Dilihat dari harganya itulah yang menyebabkan kemungkinan besar masyarakat Indonesia lebih memilih Chinese Fresh Water Pearl.

Sebenarnya, permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi dengan sangat mudah. Pemerintah harus berusaha ekstra keras untuk mengenalkan lebih dalam pengetahuan tentang “Indonesian South Sea Pearl” baik pengetahuan tentang kualitas, produksi, dan sebagainya kepada masyarakat Indonesia. Jika Indonesian South Sea Pearl ini lebih dikembangkan, pasti juga akan menambah pendapatan negara. Indonesian Pearl Festival (IPF) yang tahun ini sudah memasuki tahun ke 6 merupakan sebuah usaha untuk memperkenalkan mutiara Indonesia termasuk “Indonesian South Sea Pearl”. Dengan adanya event “6th Indonesian Pearl Festival 2016” diharapkan dapat meningkatkan nilai jual mutiara Indonesia serta meningkatkan pula pengetahuan masyarakat pada dunia kemutiaraan. Diharapkan pula masyarakat Indonesia lebih memilih dan mencintai produk mutiara lokal yaitu “Indonesian South Sea Pearl”.
PRE EVENT GATHERING IPF 2016
Source : Twitter @nengtanti13

Referensi :

Bahan Materi Lomba Tulis Blogger (Usaha Budidaya Mutiara Indonesia)
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150510120239-92-52292/miris-masa-depan-mutiara-terbaik-dari-indonesia/
http://www.beritasatu.com/ekonomi/136906-indonesia-pemasok-terbesar-mutiara-laut-dunia.html
http://delombokpearl.blogspot.co.id/2013/05/sejarah-budidaya-mutiara-di-indonesia.html
http://originalmutiara.com/news/150/Indonesia-Produsen-Terbesar-Mutiara-Laut-Selatan

http://citizen6.liputan6.com/read/2628095/indonesia-produsen-mutiara-laut-selatan-terbesar-di-dunia


Postingan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog "Menguak Tabir Indonesian South Sea Pearl"

Kamis, 20 Oktober 2016

KEHEBOHAN PANGGUNG CABARET SHOW DI JOGJAKARTA

Apa yang terlintas dipikiran anda jika mendengar kata Cabaret Show ? Mungkin yang ada dalam benak anda adalah Cabaret Show Khas Thailand yang sangat populer itu. Cabaret Show di Thailand menjadi agenda tontonan wajib para wisatawan yang berkunjung kesana. Namun saat ini, kita tidak perlu lagi jauh-jauh ke Thailand jika ingin menyaksikan Cabaret Show. Di Indonesia sendiri, tepatnya di Jogjakarta juga ada pertunjukan Cabaret Show yang tidak kalah kerennya dengan yang ada di Thailand.

Cabaret Show adalah sebuah pertunjukan musik, drama, tari, dan atraksi lain yang dikemas dengan unsur komedi yang diperagakan oleh para waria. Panggung Cabaret Show yang ada di Jogjakarta ini dapat kita saksikan di Oyot Godhong Resto atau banyak orang menyebutnya Raminten 3 yang berada di lantai 3 Mirota Batik (Hamzah Batik) di Kawasan Malioboro.


Sebenarnya waktu itu memang tidak ada rencana untuk melihat pertunjukan ini. Namun memang sudah cukup lama saya berkeinginan untuk menyaksikan pertunjukan yang katanya sangat menghibur dan membuat orang tak berhenti tertawa selama pertunjukan berlangsung. Entah sabtu malam ketika itu jogja sedang diguyur hujan deras. Sudah dari siang hari hujan tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti. Kalau hujan seperti itu mau kemana-mana juga malas. Kemudian terlintaslah Cabaret Show dipikiran saya. Okelah saya putuskan untuk menonton pertunjukan ini. Sekali-kali menikmati malam minggu nonton Cabaret daripada jalan-jalan malah kehujanan. Oh yaa ... Cabaret Show ini hanya ada pada malam sabtu dan malam minggu yaa ... So, jangan sampai salah hari kalau mau nonton.

Sampai di Mirota Batik pada pukul 18.30 WIB. Saya langsung menuju ke lantai 3. Saya pun langsung membeli tiket di Counter tiket yang berada persis di sebelah pintu resto. Ternyata tiket VIP sudah ludes terjual. Saya mendapatkan tiket festival seharga Rp. 50.000,-.

Apa sih bedanya antara tiket VIP dan Festival selain harga tentunya ? Oh ya untuk tiket VIP dibandrol dengan harga Rp. 60.000,-. Selain itu yang membedakannya adalah letak tempat duduk. Untuk VIP, tempat duduknya berada tepat didepan panggung dan untuk yang festival berada dibawah jadi harus mendongakkan kepala karena panggung yang cukup tinggi. Tapi sebenarnya untuk festival juga ada yang tempat duduknya sejajar dengan panggung tapi berada disamping panggung. Seperti tempat yang saya duduki waktu itu. Setelah mendapatkan tiket dan menukarkannya dengan kentang goreng, saya diarahkan keatas karena meja-meja dibawah sudah terisi penuh. Tempat duduknya lesehan dengan meja kecil memanjang menghadap ke panggung. Tempat duduk saya kali ini sangat dekat sekali dengan panggung dan sangat strategis pula (strategis untuk digodain para waria, hehehe).

Ketika memasuki tempat ini, suasananya sangat gelap karena hanya lampu panggung saja yang dinyalakan. Tepat pukul 19.00 WIB pertunjukan pun dimulai.

Pertunjukan diawali dengan munculnya 3 penari jawa yang lemah gemulai. Hmmm ... jadi nggak yakin kalau mereka itu pria saking luwesnya.


Setelah ketiga penari itu selesai menari, barulah ada beberapa penari campuran (pria, wanita, dan waria tentunya) yang menari dengan sangat apik dan kompak dengan diiringi lagu khas pembuka Cabaret Show.

Ayo tebak ... Mana yang wanita tulen ??? Hihihihi
Cabaret Show di Raminten 3 ini menampilkan waria-waria yang berperan jadi artis Indonesia maupun artis luar negeri. Tapi kebanyakan penyanyi luar negeri sih. Penyanyi Indonesia hanya Anggun C. Sasmi dan ada 4 penyanyi dangdut. Mereka semua lipsink lagu-lagu yang populer yang dibawakan para penyanyi sesuai dengan karakter yang sedang diperankannya.

Ini looh beberapa penampilan dari mereka ....





Celine Dion :)

Anggun C. Sasmi

Ini ada pemain cabaret yang sangat nekat menurut saya. Dia bahkan sampai menuruni tiang dari atas kebawah. Benar-benar nekat tapi lucu.


Gimana sexy-sexy kan ? dan mereka memang mirip sekali dengan penyanyi aslinya.

Oh yaa ... seperti dugaan saya sebelumnya mengenai tempat duduk ketika menonton. Tempat dimana saya menonton ini menjadi sasaran empuk untuk disamperin para waria itu. Dan hampir semua pemain cabaret itu main-main ketempat dimana saya duduk. Tapi untungnya yang disamperin kebanyakan para lelaki hehehe ... iyalah masa waria itu mau nyamperin cewek ... Bahkan ada seorang bule yang lagi nonton terus disamperin sama salah satu waria. Setelah dipegang-pegang, itu bule ditarik ke panggung diajak joget.

Heboh sekali malam itu.

Pertunjukan ditutup dengan lagu “Ekspresi” yang dibawakan semua pemain (masih tetap lipsink sih ...) dan mereka menari bersama-sama. Entah kenapa katika mendengar lagu ciptaan Indra Lesmana itu saya selalu merinding, terpana, ikutan menyanyi dan ikut menari meskipun hanya menggoyangkan tangan.


Setelah selesai pertunjukan, para waria itu kemudian keluar dan berdiri ala manekin di depan resto. Untuk yang mau berfoto bareng waria-waria inilah saatnya. Mereka juga senang sekali diajak foto bareng. Nah disini ini, sisi kewanitaan saya mulai dipertanyakan hehehe ... Gimana nggak, mereka cowok tapi tubuh mereka bagus-bagus sekali. Langsing. Kulitnya cenderung lebih mulus. Menurut saya, mereka waria yang berbakat sih. Waria yang berharga.



Saran saya, jika mau menonton Cabaret Show ini sebaiknya datang ke Hamzah Batik jangan terlalu mepet waktunya agar bisa memilih tempat duduk yang strategis untuk menonton dan mengambil gambar tentunya dan supaya tidak kehabisan tiket.

Cabaret Show ini sangat recommended sih untuk hiburan diakhir pekan. Jadi, kalo sedang berkunjung ke Jogja jangan lewatkan Cabaret Show di Oyot Godhong Resto (Raminten 3) ini yaaa ...