Powered By Blogger

Senin, 24 Oktober 2016

KETIKA INDONESIAN SOUTH SEA PEARL TAK SEINDAH KILAUNYA DI INDONESIA

Mutiara ... siapa yang tak mengenalnya ? dan siapa yang tidak terpukau oleh keindahan kilaunya ....

Indonesia adalah cuilan surga yang ada di bumi dengan anugrah yang luar biasa. Indonesia merupakan sebuah Negara kepulauan yang mempunyai belasan ribu pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Indonesia dikelilingi oleh wilayah perairan yang sangat luas. Karena luasnya wilayah perairan Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia memiliki potensi yang melimpah. Salah satu potensi besar dari perairan Indonesia adalah mutiara. Keindahan mutiara Indonesia telah menjadi perbincangan yang menarik di pasar internasional. Mutiara Indonesia merupakan jenis Mutiara Laut Selatan (South Sea Pearl) yang terkenal sebagai mutiara yang berada pada puncak kesempurnaan mutiara didunia.

Source : Youtube

Mutiara Laut Selatan (South Sea Pearl) adalah sebuah kesempurnaan mutiara. Semua julukan ada pada mutiara laut selatan ini. Mulai dari mutiara termegah, mutiara terbesar, terindah, dan juga termahal. Ada dua genus kerang mutiara yang dapat menghasilkan Mutiara Laut Selatan, yaitu genus kerang mutiara bibir hitam (Pinctada Margaritifera) dan genus kerang mutiara bibir perak/emas (Pinctada Maxima). Selain ukuran lebar cangkang genus kerang mutiara serta perbedaan warna mutiara yang dihasilkan, tidak banyak perbedaan antara kedua genus kerang tersebut. Untuk Indonesia sendiri, Mutiara Laut Selatan dihasilkan dari genus kerang mutiara Pinctada Maxima. Untuk ciri-ciri dari Pinctada Maxima ini selain ukuran cangkang yang sangat lebar yaitu bisa mencapai sekitar 30 cm, kerang ini hanya mengandung 1 butir mutiara dalam satu indukan kerang. Hal itu terbukti dengan mahalnya harga mutiara ini.
Source : Fanpage Indonesian Pearl Festival 2016

Source : Materi Blog Competition ISSP

Beberapa waktu lalu ketika berkunjung ke Nusa Tenggara Barat, dimana NTB merupakan daerah yang termasuk penghasil ISSP yang paling tinggi di Indonesia. Ada sekitar 18 perusahaan mutiara disana. Ketika disana, memang banyak sekali penjual mutiara. Dimulai dari mutiara yang kelas tinggi hingga yang paling rendah. Ada mutiara air laut dan mutiara air tawar. Dengan berkembangnya pariwisata di NTB pada saat ini, nilai mutiara juga mulai ikut berkembang. Hal tersebut dikarenakan wisata edukasi tentang kerang mutiara juga menjadi agenda pariwisata bagi wisatawan yang berkunjung di NTB. Ini tentu menjadi sebuah kesempatan untuk mengenalkan lebih jauh tentang ISSP kepada para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Source : Materi Blog Competition ISSP


Untuk Indonesia, ada beberapa permasalahan tentang mutiara yang indah ini. Permasalahan yang besar adalah kurangnya rasa kepemilikan yang kuat dari orang-orang Indonesia terhadap “Indonesian South Sea Pearl”. Selain itu, Indonesian South Sea Pearl banyak diakui oleh Negara lain. Hal tersebut karena tidak adanya sertifikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Selain itu, masalah terbesarnya juga karena adanya global warming sehingga mempengaruhi kualitas dari ISSP.

Pada sebuah laman berita, ada yang mengatakan bahwa “mutiara yang diperdagangkan didalam negeri merupakan mutiara jenis Chinese Fresh Water Pearl atau mutiara air tawar yang ilegal yang kualitasnya jauh dari kualitas mutiara Indonesia”. Hal itu memang dapat dilihat dari ciri-ciri mutiara jenis itu adalah induk kerang bisa menghasilkan 40 butir mutiara dalam ukuran cangkang kerang yang tidak terlalu besar. Jadi, apabila dilihat dari kualitasnya tentu harganya juga lebih murah dibandingkan dengan ISSP. Dilihat dari harganya itulah yang menyebabkan kemungkinan besar masyarakat Indonesia lebih memilih Chinese Fresh Water Pearl.

Sebenarnya, permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi dengan sangat mudah. Pemerintah harus berusaha ekstra keras untuk mengenalkan lebih dalam pengetahuan tentang “Indonesian South Sea Pearl” baik pengetahuan tentang kualitas, produksi, dan sebagainya kepada masyarakat Indonesia. Jika Indonesian South Sea Pearl ini lebih dikembangkan, pasti juga akan menambah pendapatan negara. Indonesian Pearl Festival (IPF) yang tahun ini sudah memasuki tahun ke 6 merupakan sebuah usaha untuk memperkenalkan mutiara Indonesia termasuk “Indonesian South Sea Pearl”. Dengan adanya event “6th Indonesian Pearl Festival 2016” diharapkan dapat meningkatkan nilai jual mutiara Indonesia serta meningkatkan pula pengetahuan masyarakat pada dunia kemutiaraan. Diharapkan pula masyarakat Indonesia lebih memilih dan mencintai produk mutiara lokal yaitu “Indonesian South Sea Pearl”.
PRE EVENT GATHERING IPF 2016
Source : Twitter @nengtanti13

Referensi :

Bahan Materi Lomba Tulis Blogger (Usaha Budidaya Mutiara Indonesia)
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150510120239-92-52292/miris-masa-depan-mutiara-terbaik-dari-indonesia/
http://www.beritasatu.com/ekonomi/136906-indonesia-pemasok-terbesar-mutiara-laut-dunia.html
http://delombokpearl.blogspot.co.id/2013/05/sejarah-budidaya-mutiara-di-indonesia.html
http://originalmutiara.com/news/150/Indonesia-Produsen-Terbesar-Mutiara-Laut-Selatan

http://citizen6.liputan6.com/read/2628095/indonesia-produsen-mutiara-laut-selatan-terbesar-di-dunia


Postingan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog "Menguak Tabir Indonesian South Sea Pearl"

10 komentar:

  1. Wah ternyata penyebarannya banyak juga ya aku pikir cuma di NTT NTB ternyata hampir semua pulau puny apotensi.. thank you sharingnya

    BalasHapus
  2. iya banyak sekali penyebarannya ... tapi memang yang paling terkenal di NTB dan NTT soalnya mereka juga bagus dalam hal pemasaran mutiara yaitu dijadikan salah satu destinasi wisata ...

    BalasHapus
  3. ini yang keren saya atau mutiaranya ? :D Indonesia memang keren ... makasih sudah berkunjung disini ...

    BalasHapus
  4. Nyimak, artikelnya panjang. Dibaca ntar

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih sudah mampir :) dibaca ya kaak

      Hapus
  5. skarang sy tahu asal nama rute kereta api mutiara selatan hehehe.. eh ngga nyambung ya :)
    biar saja ISSP tetap mahal biar eksklusif. kalau jadi murah malah nanti pasaran dan tidak menarik lagi

    BalasHapus