Powered By Blogger

Minggu, 12 Juni 2016

TIDAK HANYA DARAH, LINGKUNGAN HIDUP JUGA MENJADI PERHATIAN DARI PMI

Siapa yang tidak mengenal PMI ? Sebagai orang Indonesia tentu tidak asing dengan organisasi yang satu ini. Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi kemanusiaan yang tertua di Indonesia. Namun, orang Indonesia belum banyak yang mengenal secara mendalam tentang peran PMI. PMI hanya dikenal sebagai organisasi yang berhubunagn dengan pendarahan. Maksud dari pendarahan disini adalah tempat untuk donor darah, penyimpanan darah, dan lain sebaginya yang berhubungan dengan darah. Bahkan tidak sedikit pula yang mengenal PMI hampir sama dengan rumah sakit.

Tulisan ini diharapkan mampu mengenalkan lebih mendalam tentang peran PMI diluar tugasnya yang berhubungan dengan darah. Setiap cabang PMI diseluruh Indonesia tentu memiliki tujuan yang sama namun untuk tercapainya tujuan-tujuan tersebut mereka memiliki program-program kerja yang berbeda satu sama lain karena memang harus menyesuaikan kondisi yang ada dilingkungan sekitarnya.

Ada salah satu program dari PMI yang tugasnya tidak berhubungan dengan darah. Program yang satu ini berhubungan dengan kelestarian lingkungan hidup di Indonesia. Program dari PMI ini tentang Pengurangan Resiko Terpadu Berbasis Masyarakat atau yang disingkat menjadi PERTAMA.

Beberapa kegiatan dilaksanakan agar tujuan dari Program PERTAMA ini dapat tercapai. Salah satunya adalah untuk menjaga kelestarian hidup terutama pada daerah pesisir yaitu dengan penanaman pohon mangrove dan tumbuhan-tumbuhan yang biasa ditanam di pantai yang dapat dijadikan sebagai pengaman pantai dari abrasi serta gelombang pasang.

Source : Dokumentasi PMI Lembata

Pada PMI khususnya yang bercabang di daerah pesisir banyak yang melakukan kegiatan serupa yaitu penanaman pohon mangrove didaerah pesisir. Salah duanya adalah Kantor PMI Cabang Lembata dan Kantor PMI Kabupaten Aceh Jaya. Menurut sumber yang ada, yang dalam hal ini dapat dilihat dalam sebuah berita tertulis di link (http://arsip.floresbangkit.com/2015/03/cegah-abrasi-pmi-lembata-dan-warga-penikenek-tanam-ribuan-anakan-mangrove/) untuk berita tentang PMI Cabang Lembata dan di link (http://www.pmi.or.id/index.php/berita-dan-media/kisah/k2-categories/item/199-rumah-bibit-mangrove-untuk-penghijauan.html) untuk berita tentang PMI Kabupaten Aceh Jaya.

Menurut sumber-sumber tersebut, PMI menjadi relawan bersama pemerintah serta warga setempat menanam ribuan bibit pohon mangrove serta tanaman pantai yang lain di daerah pesisir pantai Desa panikenek, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata pada awal tahun 2015 yang lalu. Sebenarnya kawasan ini memiliki keeksotisan yang bisa dibilang sangat luar biasa. Karena mungkin daerah ini memang belum banyak diketahui oleh orang-orang Indonesia. Namun keeksotisan ini terancam akan hilang karena adanya abrasi dan gelombang pasang yang terus menerus terjadi dikawasan ini.

Tidak jauh berbeda dengan PMI Cabang Lembata, PMI Kabupaten Aceh Jaya juga melakukan hal serupa yaitu masih berhubungan dengan penyelamatan pantai dengan mangrove. Namun yang berbeda adalah untuk PMI Kabupaten Aceh Jaya pada awal tahun 2014 telah membangun beberapa lokasi rumah unik. Mengapa disebut unik ? karena memang lain dari rumah pada umumnya. Rumah ini merupakan rumah bibit mangrove. Jadi rumah ini digunakan istilahnya untuk menyemai bibit mangrove sebelum ditanam. Program ini juga termasuk dalam program PERTAMA yang nantinya akan dilanjutkan kegiatan penanaman pohon mangrove didaerah pesisir kabupaten setempat.

Berdasarkan kegiatan untuk menjaga lingkungan hidup tersebut yang telah dilakukan oleh PMI Lembata dan PMI Aceh Jaya tersebut, sebenarnya dapat dijadikan acuan atau contoh bagi PMI diseluruh Indonesia yang belum melakukan kegiatan serupa. Terutama untuk PMI yang bercabang didaerah pesisir. Pada tulisan ini akan diberi contoh daerah yang memang memerlukan penanganan yang sangat serius terutama pada bidang lingkungan hidup. Daerah tersebut adalah Semarang Ibukota Provinsi Jawa Tengah.

Adakah yang mengingat lagu tentang Semarang yang ini ? “Semarang kaline banjir ... Yen Sumelang aja dipikir ...”. sepenggal lirik lagu tersebut memang sedikit menggambarkan keadaan Ibukota Jawa Tengah ini. Namun sekarang bukan kali atau sungainya saja yang terkena banjir namun jalan rayanya juga seringkali terendam oleh air rob yang naik ke darat akibat dari air laut yang pasang. Pengelolaan pesisir yang kuranglah yang menyebabkan air rob ini seringkali menggenangi sejumlah kawasan di Semarang. Daerah yang seringkali tergenang oleh banjir air rob ini adalah didaerah genuk dan kaligawe. Kota lama yang menjadi landmark Kota Semarang pun ikut terkena dampak dari banjir rob ini. Hal ini bisa menjadi sebuah pekerjaan yang memang sangat berat bagi Pemerintah setempat. Tidak terkecuali untuk PMI Cabang setempat. PMI Cabang setempat dapat membuat program-program yang dapat mengurangi kerusakan yang terjadi pada lingkungan hidup yang pada hal ini terjadi di daerah Semarang yeng terkena dampak banjir rob. Penanaman mangrove disepanjang garis pantai di pesisir Semarang juga merupakan sebuah ide yang briliant untuk mengatasi masalah ini namun memang membutuhkan waktu yang cukup panjang apabila menunggu pohon mangrove itu tumbuh besar. Namun dampak positif dari penanaman mangrove ini juga sangat luar biasa. Karena selain untuk pengamanan pantai, kawasan mangrove juga dapat menambah penghasilan warga daerah setempat. Karena kawasan mangrove banyak digunakan ikan-ikan untuk bertelur. Dan dapat dibayangkan betapa banyaknya ikan-ikan disana.

Itulah sedikit tulisan yang menggambarkan betapa besarnya peran Palang Merah Indonesia untuk Indonesia. Karena memang tidak hanya yang berhubungan dengan darah yang menjadi program dari PMI. Tapi seluruh kegiatan kemanusiaan bahkan hingga lingkungan hidup yang memang menjadi tempat tinggal para manusia.

Sepenggal Mars PMI … “Gerak juangnya ke seluruh nusa. Mendarmakan bakti bagi ampera. Tunaikan tugas suci, tujuan PMI. Dipersada Bunda Pertiwi”.

Jayalah Palang Merah Indonesia ... Terima kasih atas pengorbananmu bagi kami Bangsa Indonesia ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar